Rabu, 28 Oktober 2009

SERVER
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.
Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasi-aplikasi yang menggunakan arsitektur klien/server. Contoh dari aplikasi ini adalah DHCP Server, Mail Server, HTTP Server, FTP Server, DNS Server dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP, klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri.
Contoh sistem operasi server adalah Windows NT 3.51, dan dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup populer adalah Windows 2000 Server dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux.
Server biasanya terhubung dengan client dengan kabel UTP dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI atau ISA.
Fungsi server sangat banyak, misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data. Namun yang paling umum adalah untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.
Server itu ada bermacam macam tipenya yaitu :
• Web Server
• mail server
• real time communication server, itu lho server-server yang buat chatting, irc, yahoo dan sejenisnya.
• FTP server, dengan ftp server memungkinkan mentransfer memindahkan file dari komputer yang satu ke yang lainnya memalui internet
• Proxy Server
• Â telnet server.

Terdapat tiga Macam macam server antara lain yaitu :
a. Server Web
Server Web adalah perangkat lunak yang melayani permintaan file-file dari browser Web. Server web biasanya disebut juga sebagai HTTP (Hypertext Transfer Protocol ) sever .

b. Server Applikasi
Server Applikasi adalah perangkat lunak yang berfungsi menerjemahkan kode-kode dinamis menjadi kode-kode statis HTML (Hypertext Markup Language )

c. Server Database
Server Database adalah peangkat lunak yang berfungsi mengolah data yang diminta oleh server applikasi. Untuk membuat applikasi web berbasiskan database, komputer atau sistem jaringan harus memiliki paling tidak satu buah sistem database. Jenis database yang bisa digunakan antara lain misalnya: Ms Access, SQL Server, Oracle atau MySQL.
Gambar Server



PENGATURAN SERVER

DHCP (Dynamic Hosts Control Protocol)

DHCP adalah penyambung lidah antara server dengan clientnya, dan mengatur agar setiap client akan meminta alamat IPnya masing2 ke server dengan beberapa aturan seperti ;hanya memperbolehkan client tertentu dengan MAC (Media Access Control) address tertentu yang mendapatkan alamat IP dari server.


Samba
Samba merupakan file sharing, jembatan penghubung windows dan linux, dapat pula berlaku sebagai PDC. Samba menggunakan akses SMB (Server Message Block) yang dipadukan dengan NetBIOS (Network Basic Input Output System) pada mesin Windows dan menterjemahkannya ke jaringan Unix/Gnu Linux. Sehingga pengguna di jaringan Unix/Gnu Linux dapat berbagi resource pula dengan pengguna sistem Windows.
Dah cukup basa-basinya, sekarang prakteknya nyoook...

KASUS
Domain : daunpintu.net
Net ID : 192.168.5.0
beberapa nama host : (sebagai contoh)
server.daunpintu.net 192.168.5.254 (host ini sebagai server DNS)
cl001.daunpintu.net 192.168.5.11 (client)
cl003.daunpintu.net 192.168.5.12 (client)
cl003.daunpintu.net 192.168.5.13 (client)
Jalankan konsole dengan mengetik pada Run Command > konsole atau pergi ke Start Applications >
System Tools > Terminal
[lab@server home]$ su
Password: [masukan password root]
[root@server home]#
Mengecek apakah file-file yang dibutuhkan sudah terinstall:
[root@server home]# rpm -qa |grep dhcp
dhcp-3.0pl1-23
[root@server home]# rpm -qa |grep bind
bind-9.2.1-16
redhat-config-bind-1.9.0-13
bind-utils-9.2.1-16
ypbind-1.11-4
[root@server home]# rpm -qa |grep samba
samba-common-2.2.7a-7.9.0
samba-client-2.2.7a-7.9.0
samba-2.2.7a-7.9.0
redhat-config-samba-1.0.4-1
[root@server home]#
Jika belum terinstall, silakan install terlebih dahulu, agar lebih mudah, saya menyarankan untuk
menggunakan redhat-config-packages. Ketik di Run Command (Start Applications > Run
Command..) redhat-config-packages. Selanjutnya cari file-file tersebut dan install.Apabila sudah
terinstall,siap-siap buat perang tiada akhir...
Berikut langkah2nya
###################################################################################
---------------------setting ethernet (/etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0)
[root@server home]# vi /etc/sysconfig/networking/devices/ifcfg-eth0 (u/ menulis/edit tekan tombol insert)
DEVICE=eth0 #nama device
BOOTPROTO=static
BROADCAST=192.168.5.255
IPADDR=192.168.5.254
NETMASK=255.255.255.0
NETWORK=192.168.5.0
ONBOOT=yes # dijalankan saat boot
Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter
[root@server home]#
###################################################################################
---------------------setting HOSTS (/etc/hosts)
[root@server home]# vi /etc/hosts (u/ menulis/edit tekan tombol insert)
#Do not remove the following lines, or various programs
#that require network functionality will fails
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
192.168.5.254 server.daunpintu.net server
Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter
[root@server home]#
###################################################################################
----------------------setting RESOLV.CONF (/etc/resolv.conf)
[root@server home]# vi /etc/resolv.conf (kemudian u/ menulis/edit tekan tombol insert)
# Samakan dengan dibawah ini,atau konfigurasi sesuai kebutuhan
search daunpintu.net
nameserver 192.168.5.254
Simpan file dengan menekan tombol escape/Esc kemudian ketik :wq kemudian tekan enter
[root@server home]#
Saatnya restart network
[root@server /]# /etc/init.d/network restart
Shutting down interface eth0: [ OK ]
Shutting down loopback interface: [ OK ]
Setting network parameters: [ OK ]
Bringing up loopback interface: [ OK ]
Bringing up interface eth0: [ OK ]
[root@server /]#
Apabila tidak ada pesan error, berarti sejauh ini berhasil. Untuk memastikan, ping ke 192.168.5.254
[root@server named]# ping 192.168.5.254
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=0 ttl=128 time=0.366 ms
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=1 ttl=128 time=0.354 ms
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=2 ttl=128 time=0.309 ms
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=3 ttl=128 time=0.318 ms
64 bytes from 192.168.5.254: icmp_seq=4 ttl=128 time=0.250 ms
--- 192.168.5.254 ping statistics ---
5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 4044ms
rtt min /avg/max/dev = 0.250/0.297/0.354/0.044 ms
[root@server named]#
Good, semuanya berjalan lancar. Lanjutkan ke proses berikutnya.
###################################################################################
###################################################################################
DNS SERVER (named) > BIND (Berkeley Internet Name Domain)
Pengaturan DNS sebaiknya ditentukan sesuai kebutuhan, seperti pertanyaan pertama, apakah server ini berlaku sebagai gateway, atau mail server, proxy server, web server, database server, backup server
atau yang lain?
Oleh karena itu, saya lebih serahkan sepenuhnya pada yang membacanya.
Letak konfigurasi bind yang terpenting ada di direktori:
/etc/named.conf
/var/named/
masih sebagai root, kita akan mengkonfigurasi file-file diatas..
NAMED.CONF (/etc/named.conf)
[root@server home]# vi /etc/named.conf
ketikkan baris dibawah ini, atau lebih baik backup file named.conf aslinya(buat jaga2), dan buat file
ini..
## named.conf - configuration for bind
#
# Generated automatically by redhat-config-bind, alchemist et al.
# Any changes not supported by redhat-config-bind should be put
# in /etc/named.custom
#c
ontrols {
inet 127.0.0.1 allow { localhost; } keys { rndckey; };
};
include "/etc/named.custom";
include "/etc/rndc.key";
zone "0.0.127.in-addr.arpa" {
type master;
file "0.0.127.in-addr.arpa.zone";
};
zone "localhost" {
type master;
file "localhost.zone";
};
zone "5.168.192.in-addr.arpa" { | |
type master; |# script yang ditambahkan|
file "5.168.192.in-addr.arpa.zone"; | |
};
zone "daunpintu.net" { | |
type master; |# script yang ditambahkan|
file "daunpintu.net.zone"; | |
};
kalo sudah diketik semua, simpan file tersebut dengan mengetikkan :wq dan tekan [enter]
[root@server home]#
Penjelasan:
Perhatikan baris perintah berikut:
zone "daunpintu.net" { #menambahkan zona baru / domain baru yaitu daunpintu.net
type master; #merupakan master domain, domain utama...
file "daunpintu.net.zone"; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh domain dan
host
};
zone "5.168.192.in-addr.arpa" { #menambahkan zona reverse baru yaitu daunpintu.net
type master; #merupakan reverse master domain, domain reverse utama...
file "5.168.192.in-addr.arpa.zone"; #file database yang menyimpan konfigurasi seluruh
domain dan host
};
##################################################################################
file pada direktori /var/named/
[root@server home]# cd /var/named
[root@server named]# vi daunpintu.net.zone
ketikan perintah berikut: (isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan kebutuhan)
$TTL 86400
@ IN SOA server.daunpintu.net. root.localhost (
2005911918 ; serial
28800 ; refresh
7200 ; retry
604800 ; expire
86400 ; ttl
)
IN NS 192.168.5.254.
server IN A 192.168.5.254
cl001 IN A 192.168.5.11
cl002 IN A 192.168.5.12
cl003 IN A 192.168.5.13
simpan file dengan mengetik > : + w + q
[root@server named]# vi 5.168.192.in-addr.arpa.zone
ketikkan perintah berikut: (Ingat, sekali lagi isi file ini cuma contoh, dapat disesuaikan dengan
kebutuhan)
$TTL 86400
5.168.192.in-addr.arpa. IN SOA server.daunpintu.net. root.daunpintu.net. (
2005121900 ; serial
28800 ; refresh
2700 ; retry
604800 ; expire
86400 ; ttl
)
IN NS server.daunpintu.net.
11 IN PTR cl001.daunpintu.net.
12 IN PTR cl002.daunpintu.net.
13 IN PTR cl003.daunpintu.net.
simpan file dengan mengetik > : + w + q
[root@server named]#
Kemudian restart service BIND dengan perintah:
[root@server named]# service named restart
Shutting down named: [ OK ]
Starting named: [ OK ]
[root@server named]#
Kalo udah, coba test dengan menjalankan perintah host
[root@server named]# host cl001
cl001.daunpintu.net has address 192.168.5.11
[root@server named]#
Setelah itu silakan ping ke cl001
[root@server named]# ping cl001
64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=0 ttl=128 time=0.366 ms
64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=1 ttl=128 time=0.354 ms
64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=2 ttl=128 time=0.309 ms
64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=3 ttl=128 time=0.318 ms
64 bytes from cl001.daunpintu.net (192.168.5.11): icmp_seq=4 ttl=128 time=0.250 ms
--- cl001.daunpintu.net ping statistics ---
5 packets transmitted, 5 received, 0% packet loss, time 4044ms
rtt min /avg/max/dev = 0.250/0.297/0.354/0.044 ms
[root@server named]#
Berhasil, konfigurasi DNS telah berjalan dengan baik, selanjutnya membuat client-client meminta IP mereka masing-masing ke server dengan menggunakan DHCP server. Penggunaan DHCP dilakukan agar IP client tidak dapat digunakan selain IP yang terdaftar pada DHCP server, karena DHCP membatasi akses IP client dengan mendeteksi MAC Address masing-masing kartu jaringan.Lebih jelasnya, bisa di lihat dari konfigurasi dan keberhasilan proses konfigurasi nanti ☺
######################################################################

Konfigurasi Server

Secara default, /etc/sshd_config Anda akan tampak sebagai berikut :
Port 22
ListenAddress 0.0.0.0
HostKey /etc/ssh_host_key
RandomSeed /etc/ssh_random_seed
ServerKeyBits 768
LoginGraceTime 600
KeyRegenerationInterval 3600
PermitRootLogin yes
IgnoreRhost no
StrictModes yes
QuietMode no
X11Forwarding yes
X11DisplayOffset 10
FascistLogging no
PrintMod yes
KeepAlive yes
SyslogFacility DAEMON
RhostsAuthentication no
RhostsRSAAuthentication yes
PasswordAuthentication yes
PermitEmptyPasswords yes
UserLogin no
# Checkmail no
#PidFile /u/zappa/.ssh/pid
# AllowHosts *.our.com friend.other.com
# DenyHosts lowsecurity.theirs.com *.evil.org evil.org
# Umask 022
#SilentDeny yes

Sebagai referensi dalam mengedit konfigurasi tersebut, berikut penjelasan tentang fungsi-fungsi dari beberapa parameter yang perlu :


Table: Parameter /etc/sshd_config
Parameter/etc/sshd_config Parameter Penjelasan
AllowGroups [groups] Digunakan untuk mengontrol grup yang dapat memanfaatkan fasilitas SSH. Antar grup dipisahkan dengan spasi. Misal AllowGroups root user
AllowHosts [hosts] Dipergunakan untuk mengontrol host-host yang dapat mengakses layanan SSH. Host dapat diberikan dalam bentuk nama atau nomor IP. Misalnya AllowHosts *.pasarrumput.com 192.168.11.1
AllowTCPForwarding Dipergunakan untuk menentukan apakah TCP forwarding diperbolehkan. Secara default di set yes.
CheckMail Digunakan untuk menentukan apakah user yang sedang login dengan ssh diberitahu jika ada email masuk atau tidak. Secara default diset yes.
DenyGroups Digunakan untuk mengontrol grup yang tidak diperbolehkan untuk memanfaatkan fasilitas SSH. Sebagaimana AllowGroup, parameter ini menggunakan spasi untuk memisahkan grup satu dengan lainnya.
DenyHosts Untuk mengontrol host-host yang tidak diperbolehkan untuk mengakses layanan SSH.
FascistLogging Untuk menentukan apakah sshd menjalankan aktivitas logging
HostKey Untuk menentukan letak file kunci dari host. Secara default file kunci ada di /etc/ssh_host_key
IdleTimeout Untuk menentukan waktu pemutusan layanan jika ada session yang tidak melakukan aktivitas.
IgnoreRhosts Untuk menentukan apakah sshd membaca file .rhosts atau tidak.
KeepAlive Untuk menentukan apakah sshd mengirimkan pesan bahwa layanan masih berjalan atau tidak
LoginGraceTime Untuk menentukan waktu jeda saat user bisa login kembali akibat kegagalan login pada sesi sebelumnya
PermitEmptyPassword Untuk menentukan apakah diperbolehkan atau tidak user mengirimkan password kosong
PermitRootLogin Untuk menentukan apakah root dapat log in dengan ssh, dan jika diperbolehkan apakah masih perlu autentikasi password
PrintMod Untuk menentukan apakah sshd perlu menyampaikan motd (message of the day) saat user login
RSAAuthentication Untuk menentukan apakah sshd menggunakan autentikasi model RSA
ServerkeyBits Untuk menentukan berapa bit yang dipakai sebagai kunci untuk server
SilentDeny Untuk menentukan sshd menolak terhadap suatu session tanpa pemberitahuan sama sekali
StrictModes Untuk menentukan sshd mengecek hak akses file terhadap home direktori sebagai pertimbangan untuk menerima atau menolak suatu login
X11Forwarding Untuk



Untuk menjalankan sshd, cukup ketikkan sshd sebagai root.
# sshd
Ada beberapa pilihan dalam menjalankan sshd. Pilihan ini diketikkan sebagai prefiks saat menjalankan sshd. Misal :
# sshd -g 60 (menjalankan sshd dengan timeout untuk klien 60 detik)


Table: Pilihan saat menjalankan sshd
Pilihan (prefiks) Fungsi
-b [bits] Dipergunakan untuk menentukan berapa bit yang dipergunakan sebagai kunci. Secara default dipakai 768 bits.
-d Dipergunakan untuk menjalankan dalam modus DEBUG. Ini berguna untuk mengamati proses server yang sedang berjalan.
-f [config-file] Dipergunakan untuk menentukan file config yang lain selain yang ditunjuk secara default (/etc/sshd_config)
-g [timeout] Dipergunakan untuk menentukan timeout jika ada pengguna yang meminta sebuah sesi tetapi tidak melakukan autentikasi. Defaultya 600 detik. Disarankan untuk mengeset ke 60 detik.
-h [host-key] Dipergunakan untuk menentukan alternatif lain dari file host key. Defaulntya adalah /etc/ssh_host_key.
-i Dipergunakan untuk menjalankan sshd dari inetd. Namun oleh pembuatnya disarankan untuk tidak dijalankan lewat inetd. Hal ini disebabkan karena sshd harus membuat key untuk tiap sesi, sehingga mempengaruhi kinerja daemon lain yang dijalankan lewat inetd.
-k Dipergunakan untuk mengeset waktu, berapa lama sshd harus membuat (generating) kunci (session key) yang baru. Defaultnya adalah sekali dalam sejam. Jika diset 0 maka sshd tidak akan pernah membuat session key yang baru.
-p [port] Dipergunakan untuk menentukan port alternatif bagi sshd. Defaultnya adalah port 22.
-q Dipergunakan untuk mematikan logging (tidak melakukan pencatatan terhadap aktifitas sshd.

Untuk klien, ssh mempergunakan file /etc/ssh_config. Secara default file tersebut berisi :
# This is ssh client systemwide configuration file. This file provides
# default for users, and the values can be changed in per-user #configuration
# files or on yhe command line.

# configuration data is parsed as follows:
# 1. Command line options
# 2. User- specificc file
# 3. Systemwide file
# Any configuration value is only change the first time it is set.
# Thus, host-specific definitistion should be at the beginning of the
# configuration file, and defaults at the the end.

# Sitewide defaults for various options

# Host *
# ForwardAgent yes
# ForwardX11 yes
# RhostsAuthentication yes
# RhostRSAAuthentication yes
# RSAAuthentication yes
# TISAuthentication no
# PasswordAuthentication yes
# FallBackToRsh yes
# UserRSH no
# BatchMode no
# StrictHostKeyChecking no
# IdentifyFile -/.ssh/identity
# Port 22
# Chiper idea
# EscapeChar -
Tabel berikut menjelaskan parameter yang dipergunakan dalam file ssh_config


Table: Parameter ssh_config (untuk klien ssh)
Pilihan Fungsi
BatchMode [yes/no] Dipergunakan untuk meminta username dan kata kunci pada saat koneksi dimulai.
Cipher [cipher] Dipergunakan untuk menentukan metode enkripsi. Pilihannya adalah idea, des, 3des (triple DES), blow-fish, arcfour, dan none.
ClearA11Forwadings Dipergunakan untuk meminta agar ssh meneruskan untuk membaca beberapa file konfigurasi dalam satu sesi.
Compression [yes/no] Dipergunakan untuk meminta ssh menggunakan kompresi selama sesi berjalan.
Compressionlevel [0-9] Dipergunakan untuk menentukan level kompresi. Semakin kecil nomornya, kompresi semakin cepat, tapi kualitas lebih jelek. Paling besar adalah 9, memberikan kompresi dengan kualitas bagus, tapi memperlambat kinerja.
ConnectAttempts [#] Dipergunakan untuk menentukan berapa kali ssh akan mencoba berkoneksi kembali saat sebuah sesi tidak berhasil di inisialisasikan.
EscapeChar [charracter] Dpergunakan untuk menentukan karakater Escape.
FallBackToRsh [yes/no] Dipergunakan untuk menentukan apakah ssh harus berpindah ke rsh jika koneksi ke ssh server tidak berhasil.
ForwardAgent [yes/no] Dipergunakan untuk menentukan apakah koneksi dengan program autentikasi lain akan diteruskan atau tidak.
ForwardX11 [yes/no] Dipergunakan untuk meneruskan sesi X11 secara otomatis.
GetewayPorts [yes/no] Dipergunakan untuk menentukan apakah host remote dapat tersambung secara lokal lewat port yang meneruskannya.
Hostname [hostname] Dipergunakan untuk menentukan nama host yang login secara default.
Identityfile [file] Dipergunakan untuk menetukan file alternatif identitas RSA. Defaultnya adalah .ssh/identity.
KeepAlive [yes/no] Dipergunakan untuk menentukan apakah klien ssh mengirimkan pesan secara terus menerus kepada server remote.
KerberosAuthentication Dipergunakan untuk menentukan ssh memakai autentikasi Kerberos 5.
KerberosTgtPassing Dipergunakan untuk menentukan ssh memakai Kerberos ticket passing.
LocalForwading Port host:port Dipergunakan untuk menentukan ssh meneruskan port lokal kepada host remote.
PasswordAuthentication [yes/no] Dipergunakan untuk menentukan ssh memakai autentikasi basis password.
PasswordPromptHost [yes/no] Dipergunakan untuk menentukan apakah host remote diperlihatkan dalam prompt login.
PasswordLogin [yes/no] Dipergunakan untuk menentukan ssh memperlihatkan host remote pada saat autentikasi.
Port [port] Dipergukan untuk menentukan port alternatif.
RhostsAuthentication Dipergunakan untuk menentukan apakah autentikasi rhost dapat dipergunakan. Jangan dipergunakan tanpa alasan yang kuat, sebab rhost kurang aman.
RhostsRSAAuthentication Dipergunakan untuk menentukan ssh memakai autentikasi rhost dan RSA pada saat koneksi dimulai.
SrictHostKeyChecking Dipergunakan untuk menentukan apakah ssh menambahkan secara otomatis host key baru ke host file. Pilihannya adalah yes, no, dan ask.


Klien windows dapat memmanfaatkan SSH dengan mempergunakan program telnet Tera Term Pro + TTSSH for Windows. Secara default Tera Term Pro tidak mendukung ssh, untuk itu perlu ditambahkan program TTSSH for Windows. Terra Term Pro dapat diperoleh di
http://hp.vector.co.jp/authors/VA002416/teraterm.html. Sedangkan TTSSH dapat diperoleh di
http://www.zip.com.au/roca/ttssh.html.




sumber :
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v15/berseri/ahmad-serverlinux/node170.html
http://bizlab.sbm.itb.ac.id/index.php?option=content&task=view&id=37&lang=en

Jumat, 09 Oktober 2009

MACAM-MACAM PROTOKOL DAN PENJELASANNYA

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras. Protocol digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet.
• HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.
• Gopher adalah aplikasi yang dapat mencari maklumat yang ada di Internet, tetapi hanya “text base” saja, atau berdasarkan teks.Untuk mendapatkan maklumat melalui Gopher, kita harus menghubungkan diri dengan Gopher server yang ada di Internet. Gopher merupakan protocol yang sudah lama dan saat ini sudah mulai di tinggalkan karena penggunaannya tidak sesedeharna HTTP.
• FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah internetwork. FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Pada umumnya browser-browser versi terbaru sudah mendukung FTP.
• Mailto, Protokol mailto digunakan untuk mengirim email melalu jaringan internet. Bentuk format pada protocol ini adalah : mailto:nama_email@namahost contoh : mailto:otakkacau@yahoo.com
• TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Untuk memahami TCP/IP, pertama yang harus kita pahami adalah protokol. Dalam hal yang sederhana, sebuah protokol adalah satu set aturan untuk komunikasi antar komputer. TCP/IP adalah sebuah protokol internet untuk komunikasi. Sebenarnya, seperti yang sudah anda duga, TCP/IP merupakan akronim, adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol.

TCP/IP tidak hanya terdiri dari TCP dan IP. Sebenarnya, sebuah deretan protokol, yang terdiri dari beberapa protokol untuk komunikasi data sebagai berikut :-

TCP : Transmission Control Protocol
IP : Internet Protocol
UDP : User Datagram Protocol
ICMP : Internet Control Message Protocol
DHCP : Dynamic Host Configuration Protocol

Bilamana aplikasi ingin berkomunikasi dengan aplikasi lain, dibutuhkan bantuan TCP. TCP menyiapkan seluruh jalur duplex antara dua aplikasi yang berkomunikasi, yang berakhir hanya jika salah satu aplikasi memutuskan untuk memutuskan sambungan. UDP merupakan versi lebih sederhana dari TCP, namun kesederhanaannya berpengaruh pada kehandalan.

Untuk transmisi, biasanya data dipecahkan ke dalam sejumlah fragmen yang dapat diatur disebut "paket". IP bertanggung jawab untuk routing paket-paket tersebut sehingga mereka tiba di tujuan yang benar. Ada beberapa faktor yang mana IP routers memutuskan untuk mengambil jalan yang mana. Beberapa di antaranya ada kesalahan, media transmisi yang rusak, kemacetan lalu lintas dll.

Pemberian alamat dalam TCP/IP dilakukan dengan bit 32, atau dengan cara yang lebih dimengerti, 4 set angka antara 0 dan 255. Setiap komputer harus memiliki alamat IP yang sah untuk terhubung ke internet. Paket memiliki alamat tujuan, yang dalam bentuk nomor IP. Itulah mengapa perlu ada alamat IP yang unik untuk setiap mesin. Contoh biasa alamat IP adalah 172.123.100.10.

Alamat IP sulit untuk diingat yang mana manusia tidak sebaik komputer dengan penomoran. Jadi secara alami kita memerlukan "abjad" nama yang lebih mudah, seperti "cauniversity.org". Untuk memetakan alamat IP ke suatu nama domain, diperlukan Domain Name Server (DNS). Bilamana nama domain baru terdaftar, server DNS di seluruh dunia akan diperbarui untuk menandai adanya perubahan tersebut.

• IPX (bahasa Inggris: Internetwork Packet Exchange) adalah protokol jaringan komputer yang digunakan oleh sistem operasi Novell NetWare pada akhir dekade 1980an hingga pertengahan dekade 1990an. IPX adalah protokol komunikasi tanpa koneksi (connectionless), seperti halnya Internet Protocol dan User Datagram Protocol pada kumpulan protokol TCP/IP. Selain membutuhkan protokol IPX, Novell Netware juga membutuhkan protokol tingkat tinggi bernama Sequenced Packet Exchange (SPX) dan Network Control Protocol (NCP). Protokol ini diturunkan oleh Novell dari protokol IDP yang terdapat di dalam Xerox Network Services.
Node-node IPX memiliki skema pengalamatan sebagai berikut:
 Jaringan-jaringan logis diberi alamat 32-bit bilangan heksadesimal dengan jangkauan dari 0x00000001 hingga 0xFFFFFFFE. Alamat ini dinamakan juga dengan alamat jaringan (network address).
 Setiap host memiliki alamat node-nya masing-masing, yang secara default-nya diatur ke alamat MAC yang digunakan oleh kartu jaringan yang digunakan oleh node tersebut. Alamat node pun ditambahkan ke alamat jaringan untuk membuat tanda pengenal unik untuk host-host di dalam jaringan.
• CDMA kepanjangan dari Code division multiple access
Pengertian dari CDMA sendiri adalah sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.

• GSM kepanjangan dari Global System for Mobile Communication Adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon genggam (Handphone). Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

• GPRS - General Packet Radio Service. Salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel). Dibandingkan dengan protokol WAP, GPRS memiliki kelebihan dalam kecepatannya yang dapat mencapai 115 kbps dan adanya dukungan aplikasi yang lebih luas, termasuk aplikasi grafis dan multimedia.

• POP - Post Office Protocol. Protokol standar yang digunakan untuk mengambil atau membaca email dari sebuah server. Protokol POP yang terakhir dan paling populer digunakan adalah POP3. Protokol lain yang juga sering digunakan adalah IMAP. Adapun untuk mengirim email ke sebuah server digunakan protokol SMTP.

• PPP - Point to Point Protocol. Sebuah protokol TCP/IP yang umum digunakan untuk mengkoneksikan sebuah komputer ke internet melalui saluran telepon dan modem.

Sumber :
http://www.indonesiaindonesia.com/f/62335-istilah-istilah-dunia-internet/
file:///E:/smster5/jarkom/tugas2/Pengertian%20dan%20macam-macam%20protokol%20_.htm

Rabu, 07 Oktober 2009

INFRASTRUKTUR JARINGAN

















Penjelasan Infrastruktur nya......

1. UTP

Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.


Fungsi UTP untuk sehari-hari adalah digunakan untul LAN dan kabeltelpon. Salah satu alas an utama kenapa jenis kabel UTP ini sangat popular dibandingkan dengan jenis kabel lainnya adalah karena penggunaan kabel UTP sebagai kabel telpon. Karena banyak gedung menggunakan kabel ini untuk system telepon dan juga biasanya ada kabel extra yang dipasang untuk memenuhi pengembangan dimasa datang. Karena kabel ini juga bias digunakan untuk mentranmisikan data dan suara, maka menjadi pilihan untuk membangun jaringan computer.

2. NIC CARD

Kartu jaringan (Inggris: network interface card disingkat NIC atau juga network card) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.

Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).

3. USB PORT

Universal Serial Bus (USB) adalah standar bus serial untuk perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga digunakan di peralatan lainnya seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.

Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus.

Desain USB ditujukan untuk menghilangkan perlunya penambahan expansion card ke ISA komputer atau bus PCI, dan memperbaiki kemampuan plug-and-play (pasang-dan-mainkan) dengan memperbolehkan peralatan-peralatan ditukar atau ditambah ke sistem tanpa perlu mereboot komputer. Ketika USB dipasang, ia langsung dikenal sistem komputer dan memroses device driver yang diperlukan untuk menjalankannya.

USB dapat menghubungkan peralatan tambahan komputer seperti mouse, keyboard, pemindai gambar, kamera digital, printer, hard disk, dan komponen networking. USB kini telah menjadi standar bagi peralatan multimedia seperti pemindai gambar dan kamera digital.

Suatu piranti USB dapat dikatakan sebagai sebuah alat transceiver( pengirim sekaligus penerima ) Baik host maupun USB itu sendiri. Sebuah istilah baru di perkenalkan, yakni USB function yang maksudnya adalah peralatan USB yang memilki kemampuan khusus. Seperti printer, scanner, modem, dan lain-lainnya.

4. SWITCH

Switch jaringan (atau switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC).

Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung komputer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge.

Switch ini digunakan sebagai repeater/penguat. Berfungsi untuk menghubungkan kabel-kabel UTP ( Kategori 5/5e ) komputer yang satu dengan komputer yang lain. Dalam switch biasanya terdapat routing, routing sendiri berfungsi untuk batu loncat untuk melakukan koneksi dengan komputer lain dalam LAN.

5. ROUTER

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

6. SPLITTER

Splitter merupakan pemecah signal yang didistrubusikan ke beberapa workstation.

7. TELPON LINE

Merupakan kabel telpon yang menghubungkan antara telpon dengan splitter atau hub